Sebelum membahas lebih jauh tentang kompetensi, perlu kita ketahui mengapa kompetensi itu penting. Saya ingin bercerita sebuah percakapan yang sangat inspiratif. Suatu hari Pak Anies Baswedan, menanyakan anggota rapat apa perbedaan permainan badminton dengan sepak bola? Kami menjawab secara bergiliran. Ada yang menjawab dari sisi jenis dan ukuran bola. Ada yang menjawab dari jumlah pemain. Ada juga yang menjawab cara menghitung skor pertandingan dan lainnya.
Pak Anies memberikan kami suatu inspirasi untuk memahami the rule of the game. Pada pertandingan badminton yang menjadi syarat kemenangan adalah bila salah satu pemain berhasil mencapai skor 20. Berapapun lama pertandingan, tidak akan berhenti sampai salah satu pihak mencapai skor tersebut.
Sebaliknya dalam pertandingan sepak bola, permainan dibatasi oleh waktu yaitu masing-masing babak selama 45 menit. Berapapun jumlah gol yang tercipta, permainan berhenti saat waktu telah mencapai 90 menit. Pemenangnya adalah pihak yang unggul jumlah gol dalam dua babak pertandingan tersebut.
Memahami rule of the game penting dalam hal apapun. Bila kamu semula akan mengikuti perlombaan sprint 100 meter, apakah bisa langsung berganti untuk mengikuti perlombaan marathon yang menempuh jarak 42,195 km. Untuk bisa menang dalam lomba tersebut kamu harus berlatih dan membuat strategi yang sesuai dengan jenis lomba dan peraturannya.
Begitu juga dalam dunia karir yang akan kamu tempuh. Apakah kamu bercita-cita menjadi entrepreneur, profesional, artis, pengajar, pegawai swasta, atau pegawai negeri, rule of the game-nya harus kamu fahami benar.
Sesuaikan kompetensi kamu dengan rule of the game dalam bidang yang ingin kamu tekuni!
Rule of the Game yang Berubah
Pernahkah kamu tahu bagaimana orang tua atau guru-guru kita mendapatkan pekerjaan dan karirnya sekarang? Mereka memilik masa dengan game yang berlaku pada masa mereka.Om dan tante saya sering bercerita, setelah lulus kuliah atau jenjang pendidikan lainnya, mereka mengirimkan atau membawa lamaran ke kantor-kantor yang mereka anggap cocok untuk mereka. Setelah melewati beberapa test dan bila mereka lulus, selanjutnya kantor atau pemberi kerja akan mengurus karir mereka.
Pada masa mereka, dunia kerja masa lalu, selembar ijazah dari universitas dinilai sangat berharga. Pada masa itu, setiap pegawai setelah direkrut akan dididik, dikembangkan, dan ditempatkan pada jalur karir tertentu hingga mereka akhirnya pensiun diusia 55 -60 tahun.
Dunia kerja dan dunia bisnis saat ini tidak lagi hanya memandang ijazah. Mereka mencari sesuatu yang lebih dari itu. Mereka mencari keahlian, sikap, dan perilaku yang mereka harapkan dari seseorang yang akan mereka rekrut. Saat ini dunia kerja lebih mengedepankan kesesuaian kompetensi calon-calon yang akan mereka rekrut. Tidak hanya saat rekrutmen, tapi juga untuk setiap jenjang kenaikan karir. Kompetensi memegang peranan penting.
Tentu saja, pentingnya kompetensi ini tidak terbatas pada kamu yang ingin membangun karir sebagai profesional dan pegawai. Enterpreneur, artis, pengajar, atau apapun peran yang ingin kamu lakukan semua membutuhkan kompetensi.
Kembangkanlah kompetensi kamu sesuai dengan tuntutan dalam bidang yang ingin kamu tekuni!
Read Full Post »